Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tuktuk Tempat Wisata Sekitar Danau Toba

Tuktuk Tempat Wisata Sekitar Danau Toba
Berwisata di Tuktuk, Di kawasan Danau Toba sangat banyak tempat wisata yang harus anda kunjungi, seperti pada artikel sebelumnya, Air terjun Sipiso-piso, kali ini artikel tentang Tuktuk. Tuktuk adalah pinggiran Danau Toba yang masih menyimpan ke Indahan alam yang asri, di kawasan ini anda akan mendapatkan masyarakat abtak yang ramah dengan logatnya yang khas dan tampang sepertinya keras. Seperti orang batak pada umumnya. Di kawasan ini sudah banyak penginapan atau hotel yang tersedia, jadi Anda tidak perlu khawatir.


Di Olah dari IFW:

USAI berwisata ke Air Terjun Sipiso-Piso, perjalanan kami lanjutkan ke Danau Toba lewat Tongging. Kaki ini rasanya sudah gatal pengen cepat-cepat tiba di danau Toba dan pengen nyeburrrrr ke air danau. Apalagi dari ketinggian si Piso-Piso, kami sudah melihat indahnya pemandangan Danau yang dulunya adalah Gunung Toba. Mobil kami laju dengan kecepatan ‘nyantai’. Maklum, kami tidak mau melewatkan momen demi momen pemandangan indah. Tangan Saya tidak pernah berhenti mengabadikan pemandangan itu lewat kamera.

Tidak lebih 30 menit mobil sudah sampai aja di Desa Tongging. Adem banget! Danau-nya tenang, penduduknya juga tenang. Di pinggir danau Saya melihat beberapa warga sedang sibuk mengambil ikan Pora-Pora pake jala. (pora-pora berasal dari kata perak, karena warna ikan pora-pora seperti perak, berkilau)

Ikan Pora-pora ukurannya kecil. Ya, mirip kayak anak ikan mujair. Kalau menurut candaan warga setempat, ikan Pora-pora adalah ikan KUTUKAN! Karena ukurannya tidak bisa besar. Hanya sebesar itu saja sampai tua-nya. Ikan Pora-pora juga sering dijadikan menu makanan. Ikannya bisa digoreng, di sambal, di arsik juga mantap. (sangkin penasaran, waktu makan di rumah makan, Saya langsung pesan ikan Pora-pora untuk mencicipi kelezatannya. Ternyata rasanya mirip kayak ikan teri Sibolga.

Puas dengan ikan Pora-pora, perjalanan kami lanjutkan ke Tuktuk-Pulau Samosir. Gue pikir, tadi kami sudah nyampe di Danau Toba, berarti perjalanan berhenti sampai disitu saja. Eh, ternyata perjalanan masih sangat panjang dan melalui jalanan yang terjal dan berliku2. Desa Tongging yang kami singgahi hanyalah ujung dari bagian Danau Toba. Sementara Tuktuk atau Pulau Samosir masih jauh lagi. Letaknya juga di tengah Danau Toba..

Alamaaaakkkkk….!!!!

Mobil dilaju dengan kecepatan ‘nyantai lagi’. Kali ini bukan karena pengen mengabadikan pemandangan. Melainkan karena di kanan kiri jalan sangat membahayakan. Sebelah kiri jurang yang di bawahnya Danau Toba. Sedangkan di sebelah sisi kanan adalah tebing-tebing bebatuan yang rawan longsor. Kebayang saja kalau perjalanan yang kami tempuh disaat musim hujan. Selain jalanan licin, juga khawatir kalau bebatuan longsor dari atas tebing lalu menimpa mobil kami…oh, noooo..!!! (and thanks God semua berjalan lancarrrrr..!!)

Kami melintasi beberapa desa yang sejujurnya sulit gue hafal satu persatu. Yang pasti perjalanan kami tempuh dengan penuh kebingungan. Maklum, disepanjang mata memadang kami banyak menemukan kuburan-kuburan dengan bangunan yang menjulang tinggi. Konon kata si supir(org Batak), monumen kuburan yang dibangun dengan megahnya melambangkan sebuah ‘kredibilitas’ pemilik kuburan. Bahkan banyak warga yang rela membangun kuburan dengan megahnya demi menghormati leluhur (orangtua) mereka yang meninggal. Meski kehidupan dan juga rumah mereka terlihat begitu memprihatinkan. Tapi mereka rela membangun kuburan megah untuk sebuah penghormatan pada orangtua yang meninggal…. Begitulah tradisi!

Setelah menempuh perjalanan sekitar 5 jam, akhirnya kami pun nyampe di Tuktuk, Pulau Samosir. Hari sudah gelap, karena jarum jam menunjukkan pukul 21.00 WIB. Kami langsung mencari penginapan (cottage) disekitar Tuktuk. Berhubung karena malam hari, kami tidak bisa melihat keindahan pemandangan lagi. Semua terlihat gelap dan menyeramkan….dibenak kami masih terbayang deretan kuburan-kuburan yang kami lewati sebelumnya. Ditambah lagi gue bisa melihat mahluk-mahluk di dunia lain….Argghh!!!!!

Perut lapar, kami cari makanan di kafe-kafe yang ada didekat hotel. Ya, kalo di Bali, kafe-kafe kecil tersebut banyak ditemukan dikawasan Poppies di Bali. Kami langsung pesan makanan yang panas dan pedas. Tapi sayang yang tersedia hanya INDOMIE REBUS dan SOTO AYAM saja! Minumnya teh manis panas dan beberapa minuman jus abal-abal (rasanya nggak nendang!)

Kalo dilihat dari jenis makanan yang kami makan, tentu harganya tidak akan melambung tinggi mahalnya. Tapi dasar orang daerah yg suka memanfaatin tamu yang datang, mereka langsung memasang tarif makanan yang cukup mahal. (sekitar 70 ribu saja!) meski, ngedumel, kami langsung bayar dan kembali ke Hotel langsung tidur!

Tuktuk atau Danau Toba dulu terkenal dengan udara yang cukup dingin. Tapi kemaren, udara dingin itu sudah tidak terasa lagi. Malah gue kegerahan. Wajar kalau akhirnya gue membuka baju saat tidur….maaf kurang adem sih..!!!

Wes ewes ewes..Bamblas angine kemane….!!!!!

KEESOKAN PAGI HARINYA…

Kami langsung menuju resto untuk breakfast. Mohon maaf nih, breakfast-nya nggak layak direkomendasikan. Cuma nasi goreng, nasi putih dan soto. Standart bangetttttt…!!! rasanya juga nggak jelas! Hambar! Kayaknya lebih nendang masakan gue deh!. Nggak apa-apa deh, yang penting mengganjal perut dulu…. trus, kami lanjutkan jalan2 disekitar cottage yang bujubuneeee…indah banget! Kami terkagum-kagum dengan keindahannya. Suasana sangat tenang dan tidak ada gangguan kalo mau bersemedi, mau relax dan mau menenangkan diri. pemandangan disekitar cottage begitu memukau (foto2 sudah saya posting di facebook).

Tapi, bagi gue yang memiliki jiwa petualangan, tempat adem dan tenang seperti ini hanya bisa gue tempati nggak lebih dari 2 hari. Kalo lebih dua hari mungkin gue sudah mati gaya dan bisa Amnesia . maklum, berada di kawasan sepi seperti ini,nggak ada kafe dan tempat2 yang layak dikunjungi lagi membuat otak gue bisa mandeg untuk berkarya.

Puas memoto keindahan Tuktuk, kami lanjut ke kawasan lain. Ke kawasan menjual souvenir dan ada beberapa makam LELUHUR yang katanya sangat bersejarah dan kramat (bukan kramat Jati ato Kramat raya ya…) ada juga aktraksi patung menari yang disebut SI GALE-GALE… ya, kayak patung orang jawa yang kepalanya goyang-goyang gitu. Tapi kalo patung si Gale-Gale patung yang tangannya menari2 (manortor-istilah Bataknya). Trus kalo kita mau menari bareng si patung juga boleh. Asal, usai nari kita ngasih uang sekedarnya sebagai wujud partisipasi… hmm… seru juga.

Posting Komentar untuk "Tuktuk Tempat Wisata Sekitar Danau Toba"