Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pesta Danau Toba Perlu di Kaji Ulang

Pesta Danau Toba

pesta+danau+toba
Pesta Danau Toba yang selalu di laksanakan setiap tahun dengan tujuan untuk mendatangkan turis lokal dan mancanegara, seperti tidak ada gaungnya, hal ini terlihat dari efek yang di timbulkan oleh Pesta Danau Toba tersebut. Hal ini mharus di kaji ulang, bagaimana mendatangkan Turis, seharusnya, target utama atau turis yang harus di gaet adalah Turis dari eropa. Pelaksanaan Acara Pesta tersebut terasa mubajir dan tidak efektif dan sepertinya hanya menyenangkan pihak tertentu saja.


Seperti yang di beritakan oleh Analisa, bahwa acara tersebut hanya untuk menghabiskan anggaran, berikut ini petikannya. Perhelatan Pesta Danau Toba (PDT) Tahun 2012 yang akan dimulai 28 hingga 31 Desember mendatang, dan akan digelar di Kecamatan Parapat, Kabupaten Simalungun, ternyata kurang mendapat respon dari masyarakat di kota wisata itu.

Bahkan, beberapa masyarakat mengaku, event tahunan yang menjadi agenda Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) hanya ajang untuk menghabiskan anggaran tanpa ada tujuan yang jelas.

Ditemui di Tiga Raja Kecamatan Parapat, salah seorang warga P Simarmata menyampaikan, event Pesta Danau Toba Tahun 2012 merupakan upacara seremonial belaka dan diakuinya akan membuat kesemrawutan lalu lintas di Kota Parapat.

"Kota ini akan macet, mobil-mobil para pejabat dari semua elemen pemerintah daerah akan memadati kawasan ini. Belum lagi ratusan para perantau sudah pulang kampung dan pengunjung yang berlibur sudah berada di kawasan ini," katanya.

Dijelaskannya, kondisi ini jelas sangat menggangu kelancaran lalu lintas serta mengganggu masyarakat di daerah ini, sehingga lebih baik pesta danau toba tidak jadi dilaksanakan dan lebih baik ditunda.

"Kami masyarakat akan sangat terganggu, dan seperti biasa juga para pejabat yang datang ke Pesta Danau Toba, tidak ada yang mau belanja, hanya mobil-mobilnya saja yang memadati dan membuat macet," tambahnya.

Hal senada disampaikan J Ambarita, salah seorang supir di Kota Parapat. Diakuinya, Pesta Danau Toba Tahun 2012 membuat pendapatan dirinya dan beberapa rekan-rekannya menurun dari hari-hari biasanya, sebab beberapa jalur kendaraan yang biasanya dilaluinya untuk mencari penumpang akan ditutup untuk mempermudah para pejabat di daerah ini melewati dan menuju event Pesta Danau Toba.

"Pesta Danau Toba ini jelas merugikan kami, sebab dilaksanakan pada momen-momen Natal, padahal kami sendiri hanya berharap membawa penumpang yang ingin berbelanja dan ingin merayakan Natal di gereja-gereja," sebutnya.

Sementara itu, Sekretaris Perhimpunan Earth Society dan Jendela Toba, K Simatupang saat dihubungi Analisa, Rabu (26/12) menjelaskan, pelaksanaan Pesta Danau Toba terkesan dipaksakan dan asal jadi. Pasalnya, masyarakat tak dilibatkan dan hanya untuk menghabiskan anggaran.

Dijelaskannya, tanpa PDT pun, Kota Parapat di saat Natal dan Tahun Baru sudah pasti ramai pengunjung, sehingga tidak ada artinya PDT dilakukan akhir tahun.

"Inilah mismanajemen yang terjadi dari tahun ke tahun dan anehnya, tak ada pula yang bertanggung jawab," katanya.

Ditambahkannya, disebut-sebut Pesta Danau Toba (PDT) adalah pesta rakyat, tetapi refleksi pelaksanaan selama ini jauh dari nuansa kerakyatan. Bahkan, bukan rakyat yang jadi aktor utama. PDT terkesan hanyalah pesta para pejabat yang menghabisi uang rakyat. "Jika memang PDT adalah pesta rakyat harusnya rakyat lah berpesta," tegasnya.

Sebelumnya, anggota DPRD Provinsi Oloan Simbolon saat dihubungi Analisa mengaku, pihak DPRD sendiri sudah maksimal dalam memperjuangkan anggaran untuk PDT tahun 2012.

Namun, diakuinya, kurangnya konsep serta kurangnya kepedulian dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten terhadap Danau Toba menjadikan PDT hanya sebagai seremonial belaka.

"Saya pikir, pemerintah belum memiliki konsep yang jelas tentang Pesta Danau Toba selama ini. Kalau memang perlu, pelaksanaan PDT pada Tahun 2012 harus dikaji dan jangan dipaksakan. Ada baiknya ditiadakan dulu, sebelum pemerintah bisa menjelaskan konsep PDT yang sebenarnya," katanya

Posting Komentar untuk "Pesta Danau Toba Perlu di Kaji Ulang"