Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Durian Medan

Durian Medan, Sangat banyak jenis durian yang tersebar di seluruh Indonesia. Salah satunnya Durian Medan, yang banyak beredar dan di jual di pinggir jalan maupun di super market adalah : Durian Medan, durian montong, durian bangkok.

Durian atau duren, banyak adalah tumbuhan tropis, banyak terdapat di Asia tenggara, Di Indonesia, Durian banyak di temukan di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi. Dalam Bahasa Inggris, durian disebut King of Fruit. Penggemar buah durian amatlah sangat banyak tetapi yang tidak suka pun amat sangat banyak terutama karena baunya yang menyengat. Rasanya enak, lembut dan mengundang selera.

Pohon Durian atau duren bisa setinggi 50-70 meter menjulang ke atas, tinggi dan dainnya mirip dengan pohon kemenyan tetapi pohon durian yang setinggi itu sudah jarang di temukan, karena para petani durian lebih suka dengan pohon yang lebih kecil 3-5 meter keatas selain karena lebih mudah untuk memanen dan lebih cepat berbuah.

Zaman dulu, Durian tak lebih dari tanaman liar seperti , seiring perkembangan jaman dan jumlah peminat yang semakin hari semakin banyak, sehingga tanaman ini sudah di budidayakan dan sudah banyak yang mebuat kawin silang dengan durian yang berasal dari Bangkok. Durian yang berasal dari Bangkok isi buahnya lebih tebal dan buahnya juga lebih besar, buah yang ada di Indonesia (sumatera) lebih kecil, tetapi lebih manis dan wangi. Sumatera utara juga memiliki buah yang khas seperti andaliman, markisa medan, kemenyan.

Buah durian termasuk buah yang cukup mahal, dimana harganya berkisar 5-50 ribu per buah, kalau di supermarket, buah durian yang sudah di kupas berharga 15-30ribu dalam satu paket, durian yang di supermarket tinggal makan, haapp...:).

Pohon Durian berbuah sekali setahun, itu biasanya, antara bulan agustus sampai dengan bulan Desember. Putik atau bakal buah durian tumbuh langsung dari batang atau rangting pohon durian, tidak seperti buah lain tumbuh dari ujung atau pucuknya.
Daun berbentuk jorong hingga lanset, 10-15(-17) cm × 3-4,5(-12,5) cm; terletak berseling; bertangkai; berpangkal lancip atau tumpul dan berujung lancip melandai; sisi atas berwarna hijau terang, sisi bawah tertutup sisik-sisik berwarna perak atau keemasan dengan bulu-bulu bintang.

Bunga (juga buahnya) muncul langsung dari batang (cauliflorous) atau cabang-cabang yang tua di bagian pangkal (proximal), berkelompok dalam karangan berisi 3-10 kuntum berbentuk tukal atau malai rata. Kuncup bunganya membulat, sekitar 2 cm diameternya, bertangkai panjang. Kelopak bunga bentuk tabung sepanjang lk. 3 cm, daun kelopak tambahan terpecah menjadi 2-3 cuping berbentuk bundar telur. Mahkota bentuk sudip, kira-kira 2× panjang kelopak, berjumlah 5 helai, keputih-putihan. Benang sarinya banyak, terbagi ke dalam 5 berkas; kepala putiknya membentuk bongkol, dengan tangkai yang berbulu.[4] Bunga muncul dari kuncup dorman, mekar pada sore hari dan bertahan hingga beberapa hari. Pada siang hari bunga menutup. Bunga ini menyebarkan aroma wangi yang berasal dari kelenjar nektar di bagian pangkalnya untuk menarik perhatian kelelawar sebagai penyerbuk utamanya. Kajian di Malaysia pada tahun 1970-an menunjukkan bahwa penyerbuk durian adalah kelelawar Eonycteris spelaea. Penelitian tahun 1996 lebih jauh menunjukkan bahwa hewan lain, seperti burung madu Nectariniidae dan lebah turut serta dalam penyerbukan tiga kerabat durian lainnya.

Bunga durian, keluar langsung dari batang/cabang secara berkelompok

Buah durian bertipe kapsul berbentuk bulat, bulat telur hingga lonjong, dengan panjang hingga 25 cm dan diameter hingga 20 cm. Kulit buahnya tebal, permukaannya bersudut tajam ("berduri", karena itu disebut "durian", walaupun ini bukan duri dalam pengertian botani), berwarna hijau kekuning-kuningan, kecoklatan, hingga keabu-abuan.

Buah berkembang setelah pembuahan dan memerlukan 4-6 bulan untuk pemasakan. Pada masa pemasakan terjadi persaingan antarbuah pada satu kelompok, sehingga hanya satu atau beberapa buah yang akan mencapai kemasakan, dan sisanya gugur. Buah akan jatuh sendiri apabila masak. Pada umumnya berat buah durian dapat mencapai 1,5 hingga 5 kilogram, sehingga kebun durian menjadi kawasan yang berbahaya pada masa musim durian. Apabila jatuh di atas kepala seseorang, buah durian dapat menyebabkan cedera berat atau bahkan kematian.

Setiap buah memiliki lima ruang (awam menyebutnya "kamar"), yang menunjukkan banyaknya daun buah yang dimiliki. Masing-masing ruangan terisi oleh beberapa biji, biasanya tiga butir atau lebih, lonjong hingga 4 cm panjangnya, dan berwarna merah muda kecoklatan mengkilap. Biji terbungkus oleh arilus (salut biji, yang biasa disebut sebagai "daging buah" durian) berwarna putih hingga kuning terang dengan ketebalan yang bervariasi, namun pada kultivar unggul ketebalan arilus ini dapat mencapai 3 cm. Biji dengan salut biji dalam perdagangan disebut ponggè. Pemuliaan durian diarahkan untuk menghasilkan biji yang kecil dengan salut biji yang tebal, karena salut biji inilah bagian yang dimakan. Beberapa varietas unggul menghasilkan buah dengan biji yang tidak berkembang namun dengan salut biji tebal (disebut "sukun").

Di olah dari berbagai Sumber, termasuk wiki Indonesia

1 komentar untuk "Durian Medan"

Marzuki Halim 29/03/13, 06.41 Hapus Komentar
Durian Medan memang paling uenakkk.
Nah, kami menyediakan daging durian medan beku. sebagai bahan baku pancake, ice cream, cake, mendem, sop duren dll.
info lengkap kunjungi www.buahdurian.com